Thursday, November 10, 2011

Iklan dan Film Pendek

Sejarah Film Pendek
Dalam perjalanan sejarahnya, film pendek adalah awal mula film panjang di bioskop. Tentunya karena awalnya film tidak bisa merekam suara dan warna, maka pada saat pemutaran, film-film dengan durasi 5 - 10 menit selalu ditonton dengan antusias. Kebanyakan dari genre film yang diputar pada masa itu (1920-an) adalah film kartun dan komedi. Film-film Charlie Chaplin adalah film-film pendek pertama yang saat pemutarannya di bioskop selalu mengundang penonton yang antusias.

Selain itu, faktor ekonomi seperti masa Great Depression di Amerika Serikat juga mempengaruhi durasi film. Sehingga pada tahun 1930-an, distribusi film-film pun berubah. Film-film pendek justru perlahan-lahan tergusur karena film-film yang diproduksi menggunakan satu reel film panjang untuk durasi yang lebih panjang. Sehingga biaya distribusi bisa ditekan dan lebih hemat. Padahal jaman dulu, rumah-rumah produksi banyak yang khusus hanya memroduksi film pendek. Kalaupun mereka produksi film panjang, durasinya tidak lebih dari pada 40 menit.
Dalam sejarah film dunia, istilah ‘film pendek’ mulai populer sejak dekade 50-an. Alur perkembangan terbesar film pendek memang dimulai dari Jerman dan Perancis. Para penggagas Manifesto Oberhausen di Jerman dan kelompok Jean Mitry di Perancis. Di kota Oberhausen sendiri, kemudian muncul Oberhausen Kurzfilmtage yang saat ini merupakan festival film pendek tertua di dunia.
Sementara saingannya adalah Festival du Court Metrage de Clermont-Ferrand yang diadakan tiap tahun di Paris. Sejak gerakan-gerakan ini muncul, film pendek telah mendapatkan tempatnya di pemirsa film Eropa. Festival-festival film pendek menjadi ajang eksibisi utama yang selalu sarat pengunjung, apalagi kemudian didukung dengan banyak munculnya cinema house bervolume kecil untuk dapat menonton karya-karya film pendek di hampir setiap sudut kota di Eropa.

Film pendek Indonesia secara praktis mulai muncul di kalangan pembuat film Indonesia sejak munculnya pendidikan sinematografi di IKJ. Perhatian para film-enthusiasts pada era 70-an dapat dikatakan cukup baik dalam membangun atmosfer positif bagi perkembangan film pendek di Jakarta. Bahkan, Dewan Kesenian Jakarta mengadakan Festival Film Mini setiap tahunnya mulai 1974, dimana format film yang diterima oleh festival tersebut hanyalah seluloid 8mm. Akan tetapi sangat disayangkan kemudian Festival Film Mini ini berhenti pada tahun 1981 karena kekurangan Dana.
Pada 1975, muncul Kelompok Sinema delapan yang dimotori Johan Teranggi dan Norman Benny. Kelompok ini secara simultan terus mengkampanyekan pada masyarakat bahwa seluloid 8mm dapat digunakan sebagai media ekspresi kesenian .

Hubungan internasional mulai terbangun, diantaranya dengan para filmmaker Eropa terutama dengan Festival Film Pendek Oberhausen, ketika untuk pertama kali-nya film pendek Indonesia berbicara di muka dunia di tahun 1984. Keadaan ini memancing munculnya Forum Film Pendek di Jakarta, yang berisikan para seniman, praktisi film, mahasiswa dan penikmat film dari berbagai kampus untuk secara intensif membangun networking yang baik di kalangan pemerhati film. Akan tetapi, Forum Film Pendek hanya bertahan dua tahun saja.
Secara garis besar, keadaan film pendek di Indonesia memang dapat dikatakan ironis. Film pendek Indonesia hampir tidak pernah tersampaikan ke pemirsa lokal-nya secara luas karena miskinnya ajang-ajang eksibisi dalam negri. Akan tetapi di sisi lain, di dunia internasional, film pendek Indonesia cukup mampu berbicara dan eksis. Dari sejak karya-karya Slamet Rahardjo, Gotot Prakosa, Nan T. Achnas, Garin Nugroho, sampai ke generasi Riri Riza dan Nanang Istiabudi.

D.    Langkah-Langkah Membuat Film Pendek
·           Pra-Produksi
Tahap Pra-Produksi terbagi atas beberapa bagian yaitu :
1)      Penulisan Skenario
Skenario adalah sebuah cerita yang masih berbentuk sangat sederhana yang berisi garis besar film yang akan dibuat. Penulisan Skenario yang sebaiknya diusahakan menggunakan/mencari Ide yang berbeda di masyarakat dan disesuaikan dengan sasaran penonton film kita nantinya. dan jika perlu harap disesuaikan dengan tema Festival jika film yag kita buat ditujukan untuk berpartisipasi dalam festival.

2)     Penulisan Skrip
Penulisan skrip adalah tahap dimana bentuk sederhana dari skenario di-kembangkan lebih jauh. dengan memasukkan dialog-dialog, serta tokoh dalam film, juga teknis pengambilan gambar nantinya.

3)     Casting
Tahap ini adalah tahap dimana kita melakukan selaksi untuk mencari pemeran yang tepat untuk memerankan tokoh.

4)     Pembuatan StoryBoard
StoryBoard bagaikan guide dalam teknis pengambilan gambar. baik suara, gerak, sudut pandang kamera dan sebagainya.

·           Produksi dan Pengambilan Gambar
Dalam tahap ini dibagi 2 yaitu :
1)      Pengambilan Gambar
Dalam tahap ini setelah semua materi yang berupa naskah, pemain, peralatan siap. Pengambilan gambar (Shooting) aan dilaksanakan. dalam proses shooting usahakan selesaikan berdasarkan tempat dan waktu bukan berdasarkan urutan scene belaka agar efisiensi waktu dapat dijaga. serta sedikit improvisasi sudut kamera bisa membuat film lebih hidup.

2)     Produksi
Tahap prosuksi adalah tahap dimana gambar-gambar dari film akan ditransfer ke media pengeditan. transfer bisa dilakukan melalui beberapa cara seperti port USB, Firewire, dsj.

·         Pasca Produksi
Tahap inilah yang menentukan bagaimana keluaran dari film kita nantinya. tahp ini merupakan proses pengeditan yang mencakup Pemotongan gambar, Pemberian efek suara, pemberian efek tulisan, transisi gambar, serta penggabungan gambar (Rendering).
E.     Langkah-Langkah Membuat Skenario
1.      Ide Cerita
Film itu sebuah cerita bergambar dan bersuara. Karena sebuah cerita, jadi harus punya cerita yang dianggap menarik untuk difilmkan.

2.      Siapkan Sinopsis
Sekalipun film dan cerpen atau novel sama-sama sebuah cerita, tetapi ada perbedaan. Perbedaannya pada medium yang digunakan. Seperti disebutkan pada nomor satu, film menggunakan medium gambar dan suara. Sedangkan cerpen dan novel menggunakan medium teks.

Bila yang dibuat bukan film lepas (FTV/layar lebar), melainkan sinetron, maka selain menyiapkan sinopsis global, kamu juga harus menyiapkan sinopsis per episode yang tentu saja lebih detail dibanding dengan sinopsis global.

3.      Buat Logline/Premis
Logline atau premis bertujuan untuk memperjelas film apa yang dibuat. Logline sejenis iklan. Logline yang bagus akan menarik orang untuk menonton film yang kita buat. Agar mudah membuat logline, Richard Krevolin memberikan pola kalimat sebagai berikut: bagaimana jika…… dan kemudian……. Contoh: bagaimana jika orang yang kamu siksa adalah orang yang akan menolong kamu dan kamu tidak tahu. Kalimatnya dibikin sederhana menjadi: yang kamu siksa adalah penolongmu yang tidak kamu ketahui.

4.      Treatment
Treatmen ini pembabakan. Sebuah film umumnya 3 babak. Sinopsis itu harus dipecah ke dalam tiga babak ini. Babak pertama sebagai pengenalan seting, tokoh, dan awal masalahnya. Babak kedua sebagai bagian berkecamuknya masalah. Babak ketiga sebagai penyelesaiannya.

Yang tiga babak ini disebut dengan struktur tiga babak (tree acts structure). Ada juga yang disebut struktur sembilan babak (nine acts structure), sebagai pengembangan dari yang tiga babak. Yang sembilan babak ini terdiri dari:
Babak 1: kejadian buruk menimpa orang lain.
Babak 2: pengenalan tokoh utama (protagonis).
Babak 3: kejadian buruk menimpa protagonis, atau terlimat/dilibatkan kepada masalah orang lain pada babak 1.
Babak 4: protagonis dan antagonis
Babab 5: protagonis berusaha keluar dari masalah
Babak 6: protagonis salah mengambil jalan
Babak 7: protagonis mendapat pertolongan
Babak 8: protagonis berusaha keluar dari masalah lagi
Babakl 9: protagonis dan antagonis berperang, menyelesaikan masalahnya

5.      Outline Scene/Scene Plot
Sekarang saatnya membuat outline scene/scene plot. Outline scene/scene plot adalah rencana peristiwa-peristiwa yang akan diambil. Pembuatan outline scene/scene plot akan mempermudah pembuatan skenario.
Contoh:
Lisa pamit kepada orangtuanya untuk pergi ke Jakarta.
Arman, pacar Lisa, sedang menyiapkan rencana menculik Lisa.
Dst

6.      Buat Skenario
Ini salah satu contoh skenario:
SANG PRABU
Datang Untuk Kembali
Cerita                     : Yul Andryono
Skenario                : Gola Gong
Fade In
Act 1
01.  EXT. TAMAN SARI-PAGI (HARI 1)
Pemain: Kepengen, Putri Malaka, Roh Deni
Kepengen memergoki PUTRI MALAKA sedang bersedih hati. Kepengen menanyakan kesedihannya. Putri malaka bermuram durja.
Tanpa mereka sadari, roh deni hadir di sini. Mendengarkan percakapan mereka.
ROH DENI:
(bergumam) Ah…Putri sedang sedih. Kasihan… ini salahku juga!
KEPENGAN:
Haiya, kenapa putli owe yang cantik ini belmulam dulja?(dgn logat Cina).
PUTRI MALAKA:
Bagaimana Aku tidak sedih? Sekarang Aku tak punya dayang! Gusti Prabu belum mencarikanku dayang! Padahal gengsi seorang putri itu ada pada seorang dayang!
Dialog dan seterusnya….

CUT TO
02.  INT. PENDOPO ISTANA – SIANG (HARI 2)
Pemain: Prabu, Putri Malaka, Woro Denok, Putra Mahkota, Selir, Permaesuri, Mahapatih, Para Punggawa, Dayang
Prabu duduk di singgasananya. Permaisuri di sebelahnya. Woro Denok dengan genit duduk sambil memegang Putri Mahkota.
PRABU:
Siang ini sengaja kukumpulkan. Pertemuan ini atas permintaan Putri Bunga Seroja dari Kerjaan Malaka…
Dst
CUT TO
03…………….
04………………….
FADE OUT
Keterangan:
Fade In                  : Cerita dimulai
Act 1                      : Babak 1
01                          : Scene 1 (secene [pemandangan]= potongan peristiwa)
EXT                       : Exterior (peristiwa terjadi di luar), INT=interior
Taman Sari            : Lokasi peristiwa
Pagi                       : Waktu kejadian
Hari 1                     : Hari kejadian (untuk membedakan kostum dll)
Pemain: …..              : Pemain yang main pada film
Kepengen….          : Deskripsi peristiwa
Kepengen: Haiya   : Dialog

CUT TO                 : Pemisah antar scene.
Fade Out               : Tanda cerita sudah usai
Selain Cut To masih ada turunannya spt: intercut to, disslove to, paralel cut to

7.      Tips!
Ada 7 pertanyaan penting yang harus dijawab penulis skenario agar skenarionya bagus. Tujuh pertanyaan itu ialah:
1.      Siapa tokoh utamanya?
2.      Apa yang diinginkan oleh tokoh utama?
3.      Siapa antagonisnya? Apa hal yang menghalangi tercapainya keinginan protagonis?
4.      Bagaimana protagonis bisa mencapai keinginannya?
5.      Apa pesan yang ingin kamu sampaikan dalam cerita itu?
6.      Bagaimana kamu nyeritain cerita itu?
7.      Bagaimana perubahan nasib tokoh-tokohnya?

F.     Definisi Iklan
Definisi atau pengertian iklan menurut KBBI adalah “berita atau pesan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan.”

Pengertian iklan yang lainnya adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seseorang pembeli potensial dan mempromosikan penjual suatu produk atau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan publik untuk berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan si pemasang iklan.

Sedangkan menurut Paul Copley, advertising is by and large seen as an art – the art of persuasion – and can be defined as any paid for communication designed to inform and/ or persuade. Dimana iklan adalah sebuah seni dari persuasi dan dapat didefinisikan sebagai desain komunikasi yang dibiayai untuk meninformasikan dan atau membujuk.


G.     Klasifikasi Iklan Berdasarkan Tujuan Pembuatannya
Dilihat dari tujuannya, ada beberapa jenis iklan :
1.      Comercial Advertising.
Iklan komersial adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung kampanye pemasaran suatu produk atau jasa. Iklan komersial ini sendiri terbagi menjadi beberapa macam.
a.      Iklan Strategis.
Digunakan untuk membangun merek. Hal itu dilakukan dengan mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk, sehingga orang-orang mau membeli atau mengkonsumsi produk yang dipromosikan.

b.     Iklan Taktis.
Memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu. Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberikan respon pada hari yang sama. Cth : Iklan sms hadiah langsung.

2.      Corporate Advertising.
Iklan yang bertujuan membangun citra suatu perusahaan yang pada akhirnya diharapkan juga membangun citra positif produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Iklan Corporate akan efektif bila didukung oleh fakta yang kuat dan relevan dengan masyarakat, mempunyai nilai berita dan biasanya selalu dikaitkan dengan kegiatan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat.

Iklan Corporate merupakan bentuk lain dari iklan strategis ketika sebuah perusahaan melakukan kampanye untuk mengkomunikasikan nilai-nilai korporatnya kepada Public. Iklan Corporate sering kali berbicara tentang nilai-nilai warisan perusahaan, komitmen perusahaan kepada pengawasan mutu, peluncuran merek dagang atau logo perusahaan yang baru atau mengkomunikasikan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar.

3.      Public Service Advertising.
Iklan Layanan Masyarakat merupakan bagian dari kampanye social marketing yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat. Biasanya pesan
Iklan Layanan Masyarakat berupa ajakan, pernyataan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau merubah perilaku yang “tidak baik” supaya menjadi lebih baik, misalnya masalah kebersihan lingkungan, mendorong penghargaan terhadap perbedaan pendapat, keluarga berencana, dan sebagainya

H.    Faktor yang Membuat Iklan Menarik
1.      Penyampaian produk dengan menggunakan cerita yang menarik, lucu, dan tidak biasa.
Iklan itu seperti film pendek. Umumnya para penonton mencari iklan yang lucu dan menarik karena menurut mereka selama ini iklan terlihat membosankan dan dalam penceritaannya terlalu serius.
2.      Elemen-elemen pada iklan yang menarik. Elemen-elemen tersebut sebagai berikut :
a)     Elemen heard words
Maksudnya adalah kata-kata yang terdengar dalam iklan yang dapat membuat audiens semakin mengerti akan maksud pesan iklan yang disampaikan.

b)     Elemen music
Maksudnya adalah musik yang terdapat dalam tayangan iklan termasuk iringan musik maupun lagu yang ditampilkan.

c)     Elemen seen words
Maksudnya adalah kata-kata yang terlihat pada tayangan iklan yang dapat mempengaruhi benak pemirsa.

d)     Elemen picture
Maksudnya adalah gambar atau tayangan iklan meliputi obyek yang digunakan, figur yang digunakan, adegan yang ditampilkan.

e)     Elemen colour
Maksudnya adalah komposisi atau keserasian warna gambar serta pengaturan cahaya yang terdapat dalam tampilan tayangan iklan.

f)     Elemen movement
Maksudnya adalah gerakan yang ada terlihat pada tayangan iklan yang dapat mempengaruhi emosi seseorang untuk larut di dalamnya meliputi fragmen cerita dari adegan yang ditampilkan.

I.     Syarat Membuat Iklan Audio Visual
1.      Peralatan yang diperlukan lengkap.
Peralatan sangat penting dalam merekam video untuk dijadikan iklan. Tanpa peralatan yang memadai, hasil iklannya akan menjadi tidak memuaskan. Cth peralatan : kamera/handycam, program mengedit video, dll.

2.      Harus ada tokoh dalam iklannya.
Tanpa tokoh dalam iklan, maka iklan terasa kurang lengkap dan kurang menarik. Meskipun tokoh dalam iklan hanyalah animasi, namun itu unsur yang sangat penting.

3.      Ada sound effect/music.
Sound effect/music, juga merupakan unsur yang sangat penting. Karena tanpa adanya music, iklan terasa sangat membosankan. Namun, dalam memilih music/sound effect juga perlu menyesuaikan dengan tema/topic/cerita pada iklan itu sendiri. Jingles juga termasuk dalam music.

4.      Harus ada voice (pengisi suara).
Voice sama halnya seperti sound effect/music. Hanya saja voice menggunakan suara manusia atau biasa disebut pengisi suara. Voice itu biasanya digunakan sebagai narrator dalam iklan tersebut. Tanpa adanya narrator pada suatu iklan, maka umumnya orang tidak akan mengerti apa maksud dari iklan itu atau bagaimana jalan cerita iklan tersebut.

5.      Harus ada tampilan gambar iklan/visual effect.
Seperti namanya, audio visual. Tanpa adanya gambar pada iklan, maka iklan tersebut tidak  menarik dan membosankan bagi para penonton.

J.     Definisi Iklan dengan Pendekatan Storytelling
Iklan dengan pendekatan storytelling adalah iklan yang penyampaian produknya dengan menggunakan tutur cerita. Kebanyakan iklan seperti ini sering bersambung setiap episodenya. Iklan dengan pendekatan storytelling umumnya lebih disukai oleh penonton karena tidak hanya menawarkan produk, iklan ini juga menarik seperti menceritakan sesuatu. Dengan kata lain, iklan dengan pendekatan storytelling hampir sama seperti film pendek hanya saja tujuan utamanya berbeda. Tujuan utama iklan dengan pendekatan storytelling tetap mempromosikan produknya sedangkan film pendek dibuat dengan tujuan sebagai hiburan, penyalur apresiasi seni, dll.
Contoh iklan dengan pendekatan storytelling : iklan AXIS dengan judul ‘Joni Blak-Blakan’, iklan rokok Djarum 76 dengan tokoh utamanya seorang jin.

2 comments:

  1. meski tampil sebentar, motor CB di film lagu ini cukup menarik

    ReplyDelete
  2. tulisanku di :
    https://cintaicbmu.blogspot.co.id/2017/04/cb-muncul-sesaat-tetap-bikin-teringat.html

    ReplyDelete